Perbedaan Call Center Telkom Melalui Telepon dan Media Sosial
Sebagai salah satu perusahaan yang masuk dalam kategori Badan Usaha Milik Negara (BUMN), call centre Telkom harus disediakan oleh perusahaan. Bukan tanpa alasan perusahaan besar seperti Telkom terpaksa menawarkan layanan telekomunikasi interaktif dan komunikasi digital. Hal ini dikarenakan banyaknya pengguna yang menggunakan layanan Telkom di Indonesia.
Dan jika konsumen mengalami kesulitan atau kendala saat menggunakan produk dari Telkom, maka langkah pertama yang dilakukan oleh pengguna adalah menghubungi layanan call center. Jadi secara tidak langsung, layanan call center ini berfungsi sebagai saluran berita mengenai gangguan yang disaksikan oleh Telkom.
Selain itu, konsumen juga berhak mengajukan keluhan atas layanan yang tidak sesuai dengan prosedur. Kemudian, pengguna juga dapat menyampaikan kritik dan saran melalui layanan call center untuk dijadikan bahan penilaian oleh perusahaan Telkom.
Mengapa setiap perusahaan harus menawarkan layanan call center?
Dengan mengacu pada peraturan pemerintah, setiap perusahaan besar yang memiliki basis pengguna yang cukup besar harus menyediakan layanan call center. Tujuannya untuk memudahkan perawatan jika konsumen mengalami kendala dalam menggunakan jasa perusahaan.
Salah satu perusahaan terbesar yang menyediakan layanan call center adalah Telkom. Setiap perusahaan memiliki kebijakan masing-masing mengenai penyediaan layanan pusat informasi terpadu. Layanan ini memiliki fungsi utama untuk menjelaskan kepada pengguna solusi untuk masalah yang mereka alami.
Selain itu, call center Telkom juga wajib memantau seluruh laporan pengaduan yang disampaikan oleh pengguna. Dan belum lagi, pekerjaan call center ini harus mencatat semua masukan, kritik, dan saran yang digunakan sebagai acuan atau bahan evaluasi perusahaan.
Risiko Perusahaan Tidak Menyediakan Layanan Call Center
Ada sejumlah risiko yang harus ditanggung oleh perusahaan tertentu yang tidak menyediakan layanan call center. Jika ini tidak terselesaikan, akan ada risiko jangka panjang dan serius. Jadi, berikut adalah beberapa risiko dari kurangnya layanan call center yang disediakan oleh perusahaan tertentu. Diantaranya adalah sebagai berikut:
- Terima Teguran dari Pemerintah
Bahaya pertama, tentu saja, adalah mendapatkan teguran keras dari pemerintah. Sebab, perusahaan dituntut untuk menyediakan layanan call center agar pengguna dapat menyampaikan keluhan secara langsung melalui panggilan telepon partisipatif atau email elektronik melalui media sosial.
- Ketidakpercayaan di mata pengguna
Ketidakpercayaan di mata konsumen adalah risiko terbesar kedua bagi perusahaan yang tidak menawarkan layanan call center. Hal ini dikarenakan layanan call center ini memudahkan pengguna dalam mengajukan keluhan mengenai layanan perusahaan. Seperti call center Telkom yang selalu berhubungan dengan pengguna untuk mengetahui informasi produk.
- Sulit untuk mengevaluasi perusahaan
Dan risiko akhirnya adalah sulit untuk mengevaluasi perusahaan. Hal ini dikarenakan perusahaan tidak memiliki statistik pengaduan konsumen. Dengan demikian, dalam rangka meningkatkan kualitas dan kinerja perusahaan, diperlukan masukan, kritik, dan rekomendasi dari konsumen.
Telkom Call Center Jadi Salah Satu Telepon Kolaborasi dan Layanan Surat Digital Dasar
Secara keseluruhan, perusahaan-perusahaan besar di Indonesia ini menawarkan layanan call center interaktif. Biasanya, layanan interaktif ini adalah pusat panggilan lokal atau panggilan dari dalam Pemerintah. Sebab, pelanggan dari Telkom ini hanya ada di Indonesia. Oleh karena itu, semua panggilan pusat panggilan bersifat lokal.
Selain panggilan interaktif, layanan call center Telkom kini “fleksibel” dan tersedia secara digital. Oleh karena itu, siapapun dapat dengan mudah menyampaikan keluhan, kritik, dan saran kepada PT.
Telkom melalui call center di media sosial. Kini, call center dari Telkom sudah bisa diakses melalui media digital. Oleh karena itu, generasi milenial dapat mengkomunikasikan semua masalah terkait brand melalui media digital seperti Twitter, Instagram, atau Facebook.
Langkah ini tampaknya berpotensi menjangkau konsumen secara signifikan. Hal ini dikarenakan pengguna dari Telkom bukan hanya orang dewasa. Namun juga generasi milenial yang selalu aktif menggunakan media sosial.
Dengan adanya call center Telkom di media sosial, diharapkan dapat menyelesaikan permasalahan atau kendala yang dialami pengguna dengan cepat dan akurat. Sehingga loyalitas dan tingkat kepuasan konsumen terhadap produk-produk dari Telkom semakin meningkat.
Perbedaan Call Center Telkom Melalui Telepon Partisipatif dan Media Sosial
Kedua jenis call center yang disediakan oleh PT. Meski berbeda, Anda tetap mendapatkan kemudahan berkomunikasi dengan layanan call center dari Telkom.
Perbedaan pertama adalah call center melalui sambungan telepon partisipatif ini dikenakan biaya pulsa oleh operator. Oleh karena itu, Anda harus memberikan kredit yang cukup untuk berkomunikasi dengan layanan call center melalui koneksi telepon interaktif. Pada saat yang sama, call center melalui media sosial ini hanya menggunakan preferensi data internet. Jadi lebih murah tergantung biayanya.
Perbedaan kedua adalah layanan call center melalui sambungan telepon partisipatif ini akan mendapatkan respon yang cepat. Bahkan, dalam beberapa kasus bisa diselesaikan oleh penyedia pusat layanan informasi dari PT. Oleh karena itu, Anda tidak perlu datang ke kantor cabang terdekat untuk mengatasi kendala yang disaksikan.
Sementara itu, call center media sosial yang diperingatkan Telkom membutuhkan waktu untuk merespon segala keluhan, pertanyaan, atau keluhan yang muncul melalui fitur live messaging. Dengan demikian, proses penyelesaian masalah yang dilaporkan melalui call center Telkom melalui jejaring sosial sedikit lambat dibandingkan dengan koneksi telepon yang tumpang tindih.
Perbedaan ketiga adalah layanan call center yang menggunakan koneksi mobile partisipatif ini terkadang sulit untuk dihubungkan. Ini karena banyaknya panggilan masuk. Oleh karena itu, petugas tidak dapat terhubung ke saluran telepon yang Anda buat. Oleh karena itu, Anda disarankan untuk menghubungi call center secara berkala.
Sementara itu, pesan yang disampaikan melalui call center media sosial dapat diterima oleh petugas. Segera, pejabat tersebut akan segera menanggapi semua pesan terkait keluhan produk Telkom. Jika Anda membutuhkan perawatan khusus, maka Anda akan mendapatkan nomor pengaduan sehingga pengaduan tersebut dapat ditangani oleh para pihak.
Cara berkomunikasi dengan Call Center Telkom melalui Telepon Partisipatif dan Media Sosial
Memang siapapun bisa menghubungi call center PT Telkom, khususnya konsumen yang mengalami kendala produk. Cara menghubunginya juga sangat sederhana. Bagi mereka yang ingin berkomunikasi dengan pusat panggilan melalui koneksi telepon partisipatif, maka silakan gunakan smartphone atau telepon rumah.
Setelah itu, langsung klik nomor call center dari Telkom di nomor 147. Kemudian, akan ada layanan pelanggan yang mengarahkan Anda dalam menyampaikan keluhan, kritik, atau saran. Biasanya, percakapan antara call center dan pengguna akan direkam untuk meningkatkan kualitas perusahaan terkait.
Jika Anda akan mengajukan pengaduan melalui call center Telkom melalui media sosial, maka Anda hanya perlu mengirimkan pesan melalui fitur live messaging di TelkomIndonesia (Twitter), telkomindonesia (Instagram), dan Telkom Care (Facebook).
Pastikan akun pusat panggilan yang Anda hubungi memiliki tanda centang biru. Sebab, akun telkom yang terverifikasi dan dikelola oleh administrator call center memiliki centang biru.
Telkom merupakan salah satu perusahaan BUMN. Artinya, perusahaan dikelola oleh Pemerintah. Oleh karena itutidak mengherankan jika perusahaan BUMN ini menawarkan layanan call center untuk melayani keluhan, keluhan, kritik, dan saran dari konsumen. Kini, Telkom menawarkan layanan pengaduan digital. Dengan demikian, call center Telkom dapat berkomunikasi dengan mudah dan lengkap selama 24 jam penuh.